Selasa, 16 Desember 2008

Anak Terang Yang Bukan berarti Tahan kebal

2 Korintus 1:6
saya mempunyai teman yang memiliki ilmu kebal, tahan segalanya, namun pada kenyataannya
siapapun kita selagi yang namanya manusia, punya hati dan perasaan tidak akan ada yang kebal terhadap kesesakan hidup ini. mari kita lihat apa kata rasul paulus.

Mengawali suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata bahwa
Allah telah menghiburnya dalam penderitaan. Ya, ia memang sedang
harus menanggung kesengsaraan Kristus ketika surat ini ditulis (ayat
5). Namun, saat ia mengalami penderitaan berat, ada juga penghiburan
yang besar. Bahkan penderitaan itu pada gilirannya justru menjadi
penghiburan. Inilah pesannya; di tengah impitan beban hidup, kita
mesti membuka hati untuk merasakan penguatan Allah. Dan ada satu
kenyataan ilahi yang memampukan kita untuk menghadapi segala beban
hidup, yakni bahwa Allah kita sungguh berkuasa, bahkan dapat
membangkitkan orang mati (ayat 9). Hal ini terbukti melalui peristiwa
kebangkitan Kristus. Dan itulah pengharapan Paulus.

Jika kita menghadapi beban hidup bersama-sama dengan Allah, maka
sebuah "luka" pun dapat berubah menjadi "obat". Bagaimana tidak?
Penderitaan yang kita alami akan membuat kita memiliki pengalaman
iman dengan Tuhan. Melalui hal itu, kita pun dikuatkan untuk tetap
tegar di tengah badai. Dan pada gilirannya, orang yang kuat akan
dapat meneguhkan orang lain. Bukan dengan penghiburan yang klise,
tetapi penghiburan yang berdasarkan pengalaman nyata.

Sama halnya dengan apa yang dialami oleh Ayub, semua penderitaan yang dialaminya
bisa dilewati dengan kekuatan Allah ketika dia berani berkata bahwa Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil Terpuji lah nama Tuhan.

DALAM SETIAP PENDERITAAN YANG BERAT KALAU DITANGGAPIN
DENGAN TEPAT AKAN MENJADI BERKAT YANG LUAR BIASA

Tidak ada komentar: